Senin, 11 April 2011
Sistem Pemosisi Global atau dalam bahasa Inggris disebut Global Positioning System (GPS) adalah sistem untuk menentukan posisi di permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS. Pada masa lalu para pramuka dan pecinta alam yang sering berkecimpung dengan alam luas, pastilah tidak pernah luput dengan alat yang bernama kompas dan peta kontur (peta yang menggambarkan ketinggian tanah). Berbekal kedua benda tersebut, mereka dapat menentukan posisi dengan cara menggunakan prinsip geometri sederhana yang bernama triangulasi. Dari posisi mereka berada, para pramuka mencari setidaknya tiga titik benda-benda tinggi yang ada di sekitarnya, misalnya seperti gunung dan bukit. Karena adanya penentuan mengenai pencarian tiga titik benda-benda tinggi inilah metoda ini disebut dengan triangulasi. Setelah menentukan triangulasi, kemudian mereka menentukan sudut letak benda-benda tersebut dari posisi mereka dengan menggunakan kompas. Kemudian dilanjutkan dengan mencari titik-titik puncak dari benda-benda tersebut di peta konturnya, lalu menarik garis dengan besar sudut kebalikan dari besar sudut yang telah didapat dari kompas yang ada. Titik perpotongan dari ketiga garis itu adalah posisi dimana mereka berada sekarang. Metoda inilah (triangulasi) yang digunakan sebagai prinsip teknologi canggih pelacak lokasi GPS yang saat ini semakin populer. Tetapi perbedaannya teknologi GPS menggunakan satelit-satelit yang tersebar di atas atmosfir bumi sebagai pengganti peta kontur dan kompas untuk menentukan lokasi. Selain itu, metode triangulasi sederhana hanya memperhitungkan dua dimensi dalam penentuan lokasi yaitu X dan Y (posisi titik di bidang datar), sedangkan pada GPS memperhitungkan dua dimensi tambahan lainnya yaitu Z (ketinggian titik) dan T (waktu). Dengan demikian sistem GPS memungkinkan penggunanya untuk menentukan lokasi dari suatu titik yang terus bergerak baik di permukaan, di bawah , dan di atas permukaan bumi. Salah satu hal yang membuat penggunaan GPS menjadi jauh lebih menyenangkan adalah semakin banyaknya peta jalan dari kota-kota besar di dunia yang tersedia saat ini sehingga kita dapat melacak lokasi kendaraan yang sedang bergerak secara real time. Pada awalnya, teknologi GPS digunakan hanya untuk keperluan militer. Dapat dibayangkan apabila negara yang militernya memiliki kemampuan untuk mengetahui kapan, dimana, siapapun dan apapun dia berada. Setelah adanya insiden penembakan pesawat terbang sipil Korea yang ‘tersesat’ masuk ke wilayah Uni Soviet karena adanya kesalahan navigasi dan menewaskan 296 orang di tahun 1983, presiden Amerika Serikat saat itu (Ronald Reagan) memutuskan untuk membuka akses teknologi GPS untuk bisa dimanfaatkan oleh siapa saja setelah masa uji cobanya selesai. Hasilnya adalah teknologi GPS yang dapat digunakan juga untuk keperluan masyarakat sipil. Dengan aplikasi yang lebih luas, kita dapat memastikan bahwa perkembangannya akan sangat pesat. Sejalan dengan itu, harganya juga semakin terjangkau dan fitur dari sebuah alat penerima GPS semakin canggih. Perangkat GPS masa kini bahkan tidak hanya dapat menampilkan peta, namun juga memandu penggunanya untuk pergi dari satu lokasi ke lokasi lainnya. GPS bukanlah satu-satunya aplikasi pencari titik lokasi di permukaan bumi. Teknologi yang memanfaatkan konstelasi 24 dan 32 satelit yang mengorbit bumi ini memiliki beberapa saingan dari beberapa negara lain. misalnya saja Rusia yang mengembangkan GLONASS, Uni Eropa dengan sistem penentu lokasi berbasiskan satelit bernama Galileo, Cina dengan sistem navigasi Compass dan juga India dengan IRNSS. Meskipun GPS bukanlah teknologi yang masuk kategori baru, GPS sudah dikembangkan sejak tahun 1960-an. Saat ini sudah cukup banyak gadget yang mengintegrasikan teknnologi GPS di dalamnya, tetapi masih jauh lebih banyak lagi perangkat yang tidak memilikinya. Oleh karena itu, ada pula metode penentu lokasi yang tidak memanfaatkan satelit, namun menentukan titik triangulasinya dengan menggunakan lokasi-lokasi pemancar telepon. Cara ini umumnya dimanfaatkan oleh telepon-telepon genggam yang tidak memiliki fitur GPS. Cara yang diterapkan adalah dengan menentukan titik triangulasi memanfaatkan lokasi-lokasi Wi-Fi hotspot umum yang dimanfaatkan oleh perangkat non-telepon yang memiliki konektifitas Wi-Fi seperti PDA. Akhir-akhir ini kita banyak mendapati istilah A-GPS atau Assisted GPS yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari teknologi GPS. Munculnya teknologi ini adalah karena tidak semua lokasi dapat memproses sinyal yang dipancarkan oleh satelit GPS dengan baik. Terutama di daerah yang memiliki gangguan statik yang tinggi atau terhalang oleh konstruksi yang tidak bisa ditembus sinyal gelombang elektromagnetik, contohnya seperti tempat parkir di basement. A-GPS membawa teknologi GPS lebih lanjut dengan memberikan bantuan untuk memperkuat sinyal GPS ;ewat jaringan sinyal telepon genggam sehingga dapat menjangkau lokasi-lokasi yang sebelumnya tidak memberikan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, teknologi ini dapat banyak ditemukan pada perangkat telepon genggam atau PDA-phone.
Label: Perkuliahan
0 komentar:
Posting Komentar