Senin, 09 Mei 2011

Pidato

Pidato Kesehatan

“Sehat Itu Murah”

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang terhormat Bapak/Ibu, serta hadirin yang saya banggakan

Sebelumnya marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya. Karena atas nikmat sehat-Nyalah kita dapat bertemu kembali pada kesempatan kali ini.

Ibu/Bapak serta rekan semuanya, kesehatan memang sangatlah penting bagi diri kita semuanya, tanpa terkecuali. baik untuk kalangan muda maupun orang-orang telah dewasa sekalipun sangatlah penting untuk menjaga kesehatannya.

Saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami masa transisi epidemologi dimana penyakit-penyakit infeksi masih tinggi, sedangkan penyakit-penyakit degeneratif mulai muncul, bahkan mulai mendominasi. Dengan demikian Indonesia dihadapkan pada kondisi yang sangat berat, pada saat yang bersamaan harus menghadapi berbagai beban penyakit.

Tidak perlu menjadi dokter untuk menjadi sesehat dokter. Untuk menjadi sesehat orang Swiss pun tak perlu sekaya mereka. Bagi mereka yang terlanjur sejak kecil belum membiasakan hidup sehat sekarang ini mungkin sudah banyak menyusut dan tak lagi utuh. Namun tak ada kata terlambat untuk mulai berinvestasi sehat, berapa pun usia kita sekarang. Kita seharusnya dapat memilih sendiri cara untuk menjadi sehat. Hidup adalah sebuah proyek dan kita sebagai manajernya. Apa saja kita pikir dan kita lakukan tentang kesehatan merupakan investasi hari tua nanti. Potensi untuk sehat ditentukan oleh semua yang sudah kita kerjakan. Kualitas hidup kita dapat diukur dari akumulasi segala kebiasaan, keyakinan, dan sikap yang dijalani sepanjang proyek hidup kita.

Menjadi sakit itu adalah sebuah proses. Proses yang mungkin sudah dimulai semenjak puluhan tahun berselang ketika umur kita masih belia. Tanpa kita sadari, pengaruh buruk itulah yang menjadi penyebab penyakit yang mungkin saja sedang berlangsung atau tengah berlangsung dalam tubuh kita. Bila pengaruh buruk itu tidak kita koreksi, proses penyakitnya akan semakin bertambah dan meningkat. Maka upaya pencegahan menjadi hal yang sangat penting dalam meraih kesehatan yang lebih baik. Dan pencegahan itu jauh lebih murah jika dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan saat kita berobat dikala kita terjangkit penyakit.

Misalnya saja dengan keputusan mulai berhenti merokok, mengendalikan faktor-faktor resiko seperti hipertensi; lemak dan gula dalam darah, asam urat yang tinggi, atau menyetop proses penyakit jantung yang sudah membuatnya kian membengkak kita bisa saja gagal untuk melmikul bobot penderitaan. Lebih dari itu, secara statistik medis, keputusan memulai hidup sehat juga menjadi salah satu upaya berinvestasi sehat, yang ikut mengulur umur harapan hidup.

Untuk menjadi sehat, peranan gen dalam tubuh kita hanyalah sepertiga persen saja, selebihnya dapat ditentukan dari gaya hidup seseorang. Mungkin saja kita selama ini keliru untuk memilih gaya hidup. Tak pernah ada kata terlambat untuk membuka kembali lembaran sehat.

Sekarang ini kita memasuki Graying Revolution. Semakin banyak orang berumur panjang di dunia, namun tidak semuanya itu dapat hidup bahagia. Karena memang tak cukup berumur panjang kalau ternyata tidak berkualitas. Target proyek hidup kita seharusnya adalah menjadi tua berkualitas. Untuk itu healthy-aging perlu dibangun.

Kita harus berani menolak mengaku tua, kalau jiwa dan spirit kita tetap belia. Kibarkan sikap Peter-Pan Syndrome. Bahwa hidup Cuma sekali. Pupuk dengan hal-hal yang positif. Dan pastikan pula kita dapat tertawa minimal tiga kali sehari. Dengan begitu, kita dapat menghapus kesedihan dunia dan hidup bugar dapat senantiasa menghampiri kita setiap saat. Untuk menjaga kesehatan dan mengantisipasi adanya penyakit kronis yang tersimpan di dalam tubuh, rajin checkup kesehatan saja belum cukup. Kita seharusnya dapat bertndak sebagai pengendali yang cerdik dalam melakukan checkup terhadap kehidupan. Ciptakan kegembiraan bagi orang lain juga. Manfaatkan setiap kesempatan, agar otak tetap bekerja (tidak tidur) dan hari-hari selalu baru.

Untuk menyiasati hidup sehat, kita dapat melihatnya dari seberapa besar pengaruh faktor perusak tubuh, faktor penyokong, dan faktor pelindung yang terdapat dalam tubuh. Bila faktor perusaknya lebih dominan jika dibandingkan dengan faktor pelindungnya, maka resiko untuk terkena penyakit-penyakit seperti jantung koroner, stroke, kerusakan ginjal, kebutaan oleh katarak, dan lebih dini terkena penyakit-penyakit degeneratif lainnya akan menjadi lebih besar. Bahkan kini menimpa kelompok usia yang lebih dini. Sebaliknya, pada orang yang unsur-unsur pelindungnya lebih tegar dibandingkan dengan unsur yang merusaknya, resiko untuk jatuh sakit akibat kerusakan dan akibat yang ditimbulkan oleh unsur-unsur perusaknya, lebih kecil.

Salah satu upaya kita untuk menjaga kesehatan itu sendiri diantaranya adalah dengan meningkatkan antioxidant, mengonsumsi vitamin-mineral, menjauhi menu jahat, obat dan ramuan yang tidak aman; menyingkir dari polusi udara, melindungi tubuh dari polusi udara, melindungi tubuh dari polusi radiasi elektromagnetik peralatan elektronik di rumah, dan tempat lainnya.

Selain dari faktor pelindung dan perusak tubuh. Faktor stress juga dapat mempengaruhi kesehatan kita. Dalam takaran yang lumrah, stres dibutuhkan untuk membangun ketahanan seseorang, khususnya pada ketahanan jiwa yang lebih kokoh. Jiwa yang kokoh tidak gampang terguncang ataupun jatuh sakit jiwa. Semakin kokoh ketahanan jiwa terbentuk semasa kecil, semakin sehat jiwa kita di kemudian hari. Kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan jasmani. Namun, dalam kenyataan sehari-hari, faktor stres sering menguasai kebanyakan kehidupan orang sekarang. Badannya tampak sehat, namun stres yang membuat badan menjadi tidak lagi sehat. Kita harus dapat mengelola stress dengan baik. Jika kita cerdas mengelola stres, stres bukan lagi faktor resiko yang berpotensi dalam mengganggu kesehatan kita. Stres harus dapat kita kuasai. Bukan stres yang menguasai diri kita.

Untuk menciptakan hidup sehat, kita tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Hal ini dapat kita peroleh dengan mengubah pola hidup dan kebiasaan yang kita terapkan dalam kehidupan. Beberapa hal diantaranya telah disebutkan. Untuk itu, pernytaan “Sehat itu murah” memiliki arti bahwa sehat jauh lebih berharga daripada sakit yang harus mengeluarkan biaya. Sehat jauh lebih hemat jika dibandingkan dengan sakit. Pernyataan “murah” tersebut dapat didefinisikan sebagai antisipasi atau pencegahan terhadap suatu penyakit. Sehingga ada pula pernyataan yang menyatakan bahwa mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati. Sayangnya selagi sehat, biasanya kita suka lupa diri dan tidak lagi menjaga kesehatannya yang kemudian akan menyesal bahkan meratap setelah ia jatuh sakit. Beberapa hal yang dapat diambil dari pidato ini diantaranya adalah untuk menjadi sehat sebenarnya tidak memerlukan biaya yang mahal, cukup dengan penanganan yang tepat berupa pencegahan penyakit dimulai dari sekarang (sedini mungkin). Dengan melakukan pengendalian stres, menjaga kondisi badan agar tetap sehat dengan melakukan olah fisik, menjaga asupan gizi, menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun lingkungan, dan perawatan tubuh.

Untuk itu marilah kita memulainya dari sekarang dengan pola hidup sehat untuk diri kita sendiri dulu. Merubah pola hidup memanglah tidak gampang. Tetapi sehat itu lebih murah daripada sakit yang mungkin kita ketahui kalau biaya pengobatan dewasa ini tidaklah murah, meskipun pemerintah telah memberikan program bagi warga tidak mampu. Namun sekali lagi saya tekankan kalau sehat itu lebih baik dari segalanya. Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates