Jumat, 26 Februari 2010

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM ILMU EKONOMI

Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan berbagai jenis dan macam barang-barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia sebagai pelaku ekonomi pastilah tidak terlepas dari suatu perdagangan. Adapun perdagangan tersebut merupakan transaksi jual beli barang yang dilakukan antara penjual dan pembeli di suatu tempat. Transaksi perdagangan dapat timbul jika terjadi pertemuan antara penawaran dan permintaan terhadap barang yang dikehendaki. Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain. Untuk itu permintaan dan penawaran merupakan hal yang sangat berperan dalam tingkatan perekonomian. Permintaan dan penawaran tersebut saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang).


1. PERMINTAAN

Permintaan adalah berbagai jumlah barang dan jasa yang diminta pada berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu. Contohnya dalam suatu pasar terjadi permintaan terhadap barang-barang tertentu yang diakibatkan habisnya stok dari barang tersebut (permintaan ini berlangsung antara toko eceran terhadap suatu agen/grosir) dimana toko eceran tersebut bertindak sebagai pembeli (yang membutuhkan barang tersebut dan diasumsikan sebegai permintaan barang terhadap grosir. Jadi suatu permintaan biasanya identik dengan pembeli. Sebab pembeli cenderung lebih ’membutuhkan’ atau ’memerlukan’ sesuatu terhadap permintaan.

 

1.1 HUKUM PERMINTAAN

Semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin banyak barang tersebut yang diminta, dan sebaliknya. Semakin tinggi tingkat harga suatu barang, akan semakin sedikit permintaan barang tersebut (cateris paribus)”.

Hukum tersebut setara dengan : bila harga naik maka penawaran naik, penawaran sedikit bila harga turun (hukum penawaran).Oleh karena itu permintaan dan penawaran merupakan hal yang saling berkaitan. Hukum permintaan di atas memberikan gambaran bahwa konsumen (pembeli) akan berlaku lebih konsumtif jika terjadi penurunan harga. Konsumen menjadi lebih konsumtif terhadap barang maka barang tersebut makin banyak diminta. Hal ini terjadi karena mereka ingin mendapatkan suatu kepuasan berupa keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Namun jika harga mulai menaik (tinggi) konsumen tidak lagi mementingkan suatu barang tersebut untuk dikonsumsi lebih banyak. Tetapi mereka cenderung untuk mengganti produk tersebut dengan barang yang lebih murah. Misalnya dalam suatu kurun waktu tertentu permintaan terhadap gula tebu menurun dikarenakan harga yang semakin meningkat. Sehingga konsumen yang biasanya menggunakan gula tebu akan beralih ke penggunaan gula aren yang harganya lebih murah jika dibandingkan dengan gula tebu.

Jika terjadi suatu permintaan yang tak terhingga atau melebihi batas maka hal ini akan menjadikan suatu kondisi berupa kelangkaan barang (kebutuhan/keinginan seseorang atau masyarakat lebih besar dari pada tersedianya barang dan jasa tersebut). Kelangkaan barang ini terjadi ketika harga barang yang sangat murah banyak diminta oleh para konsumen sehingga menimbulkan kelangkaan terhadap barang tersebut. Karena kelangkaan tersebut maka harga yang sebelumnya jauh lebih murah, lambat laun akan meningkat. Dalam Hukum Permintaan dijelaskan bahwa semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin banyak barang tersebut yang diminta, dan sebaliknya. Hal yang berbeda justru terjadi pada saat hari raya tiba, pada saat hari raya harga-harga barang semakin naik tetapi permintaan juga semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena para pelaku ekonomi (khususnya para pelaku rumah tangga) memerlukan kebutuhan yang lebih besar dari kondisi yang sebelumnya. Dalam menghadapi hari raya semua orang yang merayakan membutuhkan segala sesuatunya lebih banyak jika dibandingkan dengan hari biasa sehingga hal ini dimanfaatkan bagi para pedagang untuk meraup untung sebesar-besarnya. Semakin banyak permintaan maka semakin tinggi pula harga barang. Hal tersebut sangat bertentangan dengan hukum permintaan ekonomi (Semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin banyak barang tersebut yang diminta, dan sebaliknya. Semakin tinggi tingkat harga suatu barang, akan semakin sedikit permintaan barang tersebut) pada uraian di atas tersebut. Intinya dalam perayaan hari raya penjual menginginkan adanya keuntungan besar sehingga mereka memanfaatkan momen tersebut sebagai nilai tambah penjualan mereka dengan cara memperoleh laba yang besar. Jadi hukum permintaan tidak berlaku mutlak pada asumsi ceteris paribus.

 

1.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN

a. Harga barang itu sendiri

Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya terhadap jumlah barang yang diminta.

b. Pendapatan masyarakat

Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan.

c. Intensitas kebutuhan

Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/ jasa, mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah permintaan berbeda.

d. Distribusi Pendapatan

Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat, sebaliknya pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu, maka secara keseluruhan jumlah permintaan akan turun.

e. Pertambahan penduduk

Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.

f. Selera (Taste)

Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera masyarakat, yang akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan.

g. Barang pengganti (substitusi)

Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya.

 

Contoh:

1. Pada saat harga beras naik sangat tinggi, maka masyarakat yang tidak mampu akan beralih membeli jagung sebagai pengganti beras.

2. Pada saat harga buku tulis dengan kertas putih meningkat sangat tinggi, maka masyarakat yang tidak mampu akan beralih membeli buku dengan kertas koran.

 

2. PENAWARAN

Penawaran (supply) adalah jumlah barang dan jasa yang dijual pada berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu. Contohnya dalam suatu pasar terjadi pengingkatan harga barang – barang kebutuhan pokok. Agar dapat menjual seluruh produk yang tersedia, maka para pedagang melakukan penawaran terhadap para pembeli. Barang dagangan yang melimpah akibat tingginya harga produk / barang menyebabkan konsumen enggan untuk membeli produk tersebut, sehingga permintaan akan barang menurun dan sebaliknya penawaran akan semakin meningkat.

 

2.1 HUKUM PENAWARAN

”Menyatakan semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan , dengan anggapan cateris paribus”

Apabila harga naik, maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan meningkat. Jika harga barang atau jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang. Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak cateris paribus. Semakin banyak penawaran harga cenderung turun. Harga akan naik bila penawaran sedikit. Semakin tinggi harga semakin banyak pula penawaran yang dilakukan dengan anggapan ceteris paribus. Setara dengan : bila harga naik maka permintaan turun, permintaan semakin banyak bila harga turun (hukum permintaan).

 

2.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN

1.Biaya produksi

Harga bahan baku yang mahal akan mengakibatkan tingginya biaya produksi dan menyebabkan produsen menawarkan barang dalam jumlah terbatas untuk menghindari kerugian karena takut tidak laku.

2. Teknologi

Adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.

3. Harga barang pelengkap dan pengganti

Apabila harga barang pengganti mengalami kenaikan maka produsen akan memproduksi lebih banyak lagi karena berasumsi konsumen akan beralih ke barang pengganti karena harganya lebih murah.

4. Pajak

Semakin tinggi tarif pajak yang dikenakan akan berakibat naiknya harga barang dan jasa yang akan membawa dampak pada rendahnya permintaan konsumen dan berkurangnya jumlah barang yang ditawarkan. 

5. Perkiraan harga barang di masa datang

Apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen cenderung mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada usaha lain.

6. Tujuan dari perusahaan

Bila perusahaan berorientasi untuk dapat menguasai pasar, maka dia harus mampu menekan harga terhadap barang dan jasa yang ditawarkan sehingga keuntungan yang diperoleh kecil. Bila orientasinya pada keuntungan maksimal maka perusahaan menetapkan harga yang tinggi terhadap barang dan jasa yang ditawarkannya.

 

3. KESIMPULAN

  Dengan demikian terjadi perbedaan antara hukum penawaran dengan hukum permintaan. Hukum permintaan berbanding terbalik terhadap harga barang, namun hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang.

  Dalam pembuktian terhadap hukum permintaan yang mengarah kepada kondisi menjelang hari raya (tingginya permintaan berbanding lurus dengan pengingkatan harga) dapat disimpulkan bahwa ceteris paribus tidak pernah ada.

  Periode pasar tidak mungkin ada dan tidak pernah ada, seandainyapun pernah ada sifatnya insidentil

     Kepuasan konsumen tidak harus fungsional

 

 


0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates