Sabtu, 17 April 2010
Deret Prima
Output:
Input Jumlah Angka : 4
2 3 5 7
LOGIKA PROGRAM :
Dalam pembuatan program deret bilangan prima ini menggunakan statemen perulangan ”FOR” dan ”WHILE”. Statement FOR digunakan untuk menyatakan perulangan yang dapat digunakan untuk mengulang suatu proses yang telah diketahui jumlah perulangannya. Dari segi penulisannya, struktur perulangan for nampaknya lebih efisien karena susunannya lebih simpel dan sederhana.. Sedangkan ’While’ banyak digunakan pada program yang terstruktur. Perulangan ini banyak digunakan bila jumlah perulangannya belum diketahui. Proses perulangan akan terus berlanjut selama kondisinya bernilai benar (true) dan akan berhenti bila kondisinya bernilai salah.
Pada bagian awal program terdapat pengarah kompiler berupa ”#include”. Pengarah kompiler ini Berfungsi membaca file program tertentu dan mengikutsertakan file tersebut dalam proses kompilasi. Nama file yang dimaksud harus diapit symbol ‘ < ‘ dan ‘ > ‘ atau tanda kutip dua ( “ … “ ). Dalam program tersebut terdapat “#include
i = 1 → 5 % 1 = 0
i = 2 → 5 % 2 = 1
i = 3 → 5 % 3 = 2
i = 4 → 5 % 4 = 1
i = 5 → 5 % 5 = 0
Dan di atas dapat dilihat bahwa angka 5 memiliki sisa bagi sama dengan nol sebanyak 2 buah. Hal ini menjadi bukti bahwa bilangan prima adalah bilangan yang dapat dibagai dengan dirinya sendiri dengan syarat bilangan tersebut memiliki hasil sisa pembagian sebanyak 2 buah.
Adapun secara rinci program di atas dapat dijalankan dengan algoritma seperti di bawah ini :
Input Jumlah Angka : 4
jum=4, n=0;
bil =1, j=0, i=1, i<=1 ? maka:
1 % 1 = 0 → maka nilai j menjadi bertambah 1 (j++) atau j = 1
Nilai variabel ’bil’ akan bertambah 1 menjadi bil=2.
bil = 2, j =0, n=0, i=1, i<=2? maka:
2 % 1 = 0 → j++; j= 0+1=1 maka j=1
2 % 2 = 0 → j++; j=1+1=2 maka j=2
Karena j=2 maka cetak ”bil”. Hasil output : 2
Variabel n bertambah (n++) → n=0+1=1 maka n=1
Nilai variabel ’bil’ akan bertambah 1 menjadi bil=3.
bil = 3 j=0, n=1, i=1→ i<=3?
3 % 1 = 0 → j++; j=0+1 maka j=1
3 % 2 = 1
3 % 3 = 0 → j++; j=1+1 maka j=2
Karena j=2 maka cetak ”bil”. Hasil output : 2 3
Variabel n bertambah (n++) → n=1+1=2 maka n=2
Nilai variabel ’bil’ akan bertambah 1 menjadi bil=3.
bil = 4 kj=0, n=2, i=1→ i<=4?
4 % 1 = 0 → j++; j=0+1 maka j=1
4 % 2 = 0→ j++; j=1+1 maka j=2
4 % 3 = 1
4 % 4 = 0 → j++; j=2+1 maka j=3
Nilai variabel ’bil’ akan bertambah 1 menjadi bil=5.
bil = 5 j=0, n=2, i=1→ i<=5?
5 % 1 = 0 → j++; j=0+1 maka j=1
5 % 2 = 1
5 % 3 = 2
5 % 4 = 1
5 % 5 = 0 → j++; j=1+1 maka j=2
Karena j=2 maka cetak ”bil”. Hasil output : 2 3 5
Variabel n bertambah (n++) → n=2+1=3 maka n=3
Nilai variabel ’bil’ akan bertambah 1 menjadi bil=6.
bil = 6 j=0, n=3, i=1→ i<=6?
6 % 1 = 0 → j++; j=0+1 maka j=1
6 % 2 = 0→ j++; j=1+1 maka j=2
6 % 3 = 0→ j++; j=2+1 maka j=3
6 % 4= 2
6 % 5= 1
6 % 6= 0 → j++; j=3+1 maka j=4
Nilai variabel ’bil’ akan bertambah 1 menjadi bil=7.
bil = 7 j=0, n=3, i=1→ i<=7?
7 % 1 = 0 → j++; j=0+1 maka j=1
7 % 2 = 1
7 % 3 = 1
7 % 4 = 3
7 % 5 = 2
7 % 6 = 1
7 % 7 = 0 → j++; j=1+1 maka j=2
Karena j=2 maka cetak ”bil”. Hasil output : 2 3 5 7
Variabel n bertambah (n++) → n=3+1=4 maka n=4
Karena program di atas hanya menjalankan program dengan kondisi perulangan “while(n
Label: C++
1 komentar:
good
Posting Komentar